sukri.id
557 Kali Dibaca
Daerah

Yana Sebut Peran Perempuan Jadi Penentu Swasembada Pangan

Teks: Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim Siti Farisyah Yana

Samarinda – Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim Siti Farisyah Yana mengatakan betapa pentingnya peran seorang perempuan, khusunya ibu-ibu dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Ibu-ibu, anda adalah bagian dari pembela negara karena berbeda-beda posisi (pekerjaan) kita tapi di swasembada posisisi perempuan semua sama pentingnya,”ungkap Siti Farisyah Yana, Senin (23/12/2024) di Hotel Mercure Samarinda.

Yana, sapaan akrabnya mengungkapkan, pemerintahan 5 tahun ke depan menekankan swasembada pangan sebab saat ini dunia sedang kekurangan pangan.

“Selain disebabkan faktor politis, faktor alam juga jadi masalahnya . Sehingga produk pangan di dunia berkurang,” jelasnya.

Menurutnya, peran perempuan dalam mencapai swasembada pangan baik aspek pertanian maupun pengolahan makan sangat signifikan. Dimana 24 persen dari total petani Indonesia adalah perempuan.

Berdasarkan data sensus pertanian, jumlah rumah tangga petani selama lima tahun mulai 2018-2023 terus mengalami penurunan. Pada tahun 2018 jumlahnya 217.638 kemudian hingga 2023 menurun menjadi 205.927. Laki-laki 198.826 (2018) dan 188.861 (2023). Perempuan 18.812 (2018) dan 17.066 (2023).

Lebih lanjut, perempuan adalah pilar utama dalam ketahanan pangan nasional. Perempuan mengelola sekitar 70 persen tenaga kerja di sektor pertanian dan menghasilkan hingga 80 persen dari produksi makanan pokok.

Dirinya pun mendorong pemberdayaan petani wanita, terutama dalam budidaya padi organik untuk meningkatkan produksi pangan sekaligus memperkuat peran perempuan dalam pertanian.

Selain itu, perempuan juga berperan dalam pemilihan (akses) dan pengolahan bahan pangan di rumah tangga. Maka dari itu, pihaknya juga mengedepankan keamanan pangan

“Kesalahan dalam pengolahan makanan dapat mengurangi kualitas gizi yang akhirnya mempengaruhi ketahanan pangan rumah tangga,” jelasnya.

Tak kalah penting, perempuan juga berkontribusi dalam upaya mengurangi pemborosan makanan dan dampak lingkungan dari kegiatan pertanian yang penting mengatasi isu pemanasan global.

“Mudahan budaya tidak boros bisa timbul dari perempuan,” harapnya.

“DPTPH dorong pemberdayaan padi organik petani wanita,”sambungnya.

Related posts

Rest Area Desa Prangat Baru Dibangun

admin2

Kolaborasi Perangkat Daerah Menuju Kukar Sejahtera

Ayak

Perbedaan Pencocokan, Parulian Minta Diuji Secara Hukum

Andi

Leave a Comment