Samarinda – Sekretaris Daerah Kalimantan Timur, Sri Wahyuni mengatakan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan Kaltim mengalami penurunan pada tahun 2024.
“Saya lihat ada penurunan persentase tingkat kemiskinan dari 6,11 persen di 2023 hingga 5,78 pada 2024,” ungkapnya saat membuka Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Provinsi Kaltim di Puri Senyiur Hotel Samarinda, Kamis (19/12/2023).
Selain itu, ia menjelaskan, Kabupaten Mahakam Ulu, Kutai Barat, Paser dan Kutai Timur memiliki tingkat kemiskinan tertinggi, dengan persentase masing-masing mencapai 9 persen. Angka ini melebihi rata-rata provinsi dan nasional.
Sementara jika dilihat dari jumlah penduduk, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda memiliki jumlah penduduk miskin terbesar, yakni 62.360 jiwa dan 42.840 jiwa.
“Kutai Timur jumlah penduduk miskin sebanyak 37,780 jiwa,” sebutnya.
Kaltim sendiri berada di posisi ke-7 nasional dan berhasil mencatatkan angka kemiskinan ekstrem terendah setelah Bali dan Kepulauan Riau.
Pemerintahan baru Presiden Prabowo dan Wapres Gibran menargetkan angka kemiskinan nasional sebesar enam persen pada tahun 2029 dan kemiskinan ekstrem ditargetkan nol persen pada tahun 2026.
Ia pun menekankan pentingnya memperhatikan data kemiskinan, terutama Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) untuk memastikan penanganan kemiskinan yang tepat sasaran.
“Melalui rakor ini diharapkan kabupaten/kota dapat memberikan informasi perkembangan terakhir terkait verifikasi dan validasi data kemiskinan,” harapnya.