Samarinda – Sejumlah bus melintas di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (4/1/2025) pagi.
Ketika mendekati pelataran Masjid Darunni’mah, iring-iringan bus itu melaju lambat. Kendaraan pengangkut orang itu masuk ke pelataran masjid lantas berhenti. Dalam sekejap, para penumpang ke luar dari dalam bus.
Langkah kaki rombongan jemaah yang tengah menempuh perjalanan menuju acara Haul ke-20 Abah Guru Sekumpul ini bergegas menuju tempat wudu untuk bersuci sebelum menjalankan salat subuh. Selang beberapa menit kemudian, mereka singgah di Posko Rest Area Masjid Darunni’mah yang tersedia.
Posko dari tenda yang mulai beroperasi sejak 28 Desember 2024 itu memang disediakan bagi jemaah yang hendak menghadiri acara Haul Abah Guru Sekumpul. Adapun lokasi acara tersebut dipusatkan di Musala Ar-Raudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Peringatan Haul jatuh pada Minggu (5/1/2025) besok atau bertepatan dengan 5 Rajab 1446 Hijriah. Momentum tahunan tersebut senantiasa didatangi banyak jemaah dari segala penjuru.
Maka, sebagian di antaranya memilih rehat di Posko Posko Area Masjid Darunni’mah untuk sekadar melepas lelah. Apalagi, rombongan telah menempuh perjalanan selama beberapa jam.
Belum lagi, perjalanan selanjutnya masih harus ditempuh antara 11 hingga 16 jam dari Masjid Darunni’mah Samarinda.
Bintang, koordinator lapangan dari Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) menuturkan bahwa posko ini merupakan hasil kerja sama antara pengurus masjid dan berbagai komunitas relawan.
Mereka berkolaborasi untuk ikut memberikan kenyamanan jemaah saat melepas penat.“Kami menyediakan makanan, minuman, obat-obatan, tempat istirahat, hingga ambulans. Semua ini kami lakukan demi kenyamanan jamaah,” jelasnya saat ditemui, Sabtu (4/1/2025).
Setiap hari, posko ini melayani sekitar 500 hingga 600 jamaah. Mayoritas dari mereka datang dari luar Samarinda, membawa semangat dan kerinduan yang mendalam untuk mengenang Abah Guru Sekumpul, sosok ulama kharismatik asal Kalimantan Selatan.
“Setiap tahun, jumlah jamaah terus bertambah. Kami berharap semua berjalan lancar karena niat baik seperti ini harus didukung sepenuhnya,” ucapnya.
Haul Guru Sekumpul tahun ini menjadi momen spesial. Sebab, merupakan peringatan ke-20 sejak kepergian Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari.
Lahir pada 11 Februari 1942 di Martapura, ulama besar ini dikenal sebagai sosok yang ramah dan penuh hikmah.