sukri.id
504 Kali Dibaca
POLITIK

Prodi Kedokteran Hewan di Unmul Dapat Dukungan Karang Paci

Teks: Damayanti RDP dengan Unmul

Samarinda-Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Damayanti menyatakan dukungannya terhadap rencana Universitas Mulawarman (Unmul) untuk membuka Program Studi Kedokteran Hewan tingkat sarjana serta Program Studi Profesi Dokter Hewan.

Dukungan ini diberikan sebagai bentuk perhatian terhadap kebutuhan sumber daya manusia di bidang kesehatan hewan yang hingga kini masih terbatas di wilayah Kalimantan Timur.

Rencana Unmul untuk membangun dua jenjang program studi tersebut dinilai strategis dalam menjawab tantangan keterbatasan tenaga medis veteriner di daerah. Terlebih, Kaltim dikenal memiliki potensi besar di sektor peternakan dan satwa, namun tidak sebanding dengan ketersediaan dokter hewan profesional yang bertugas di lapangan.

Meski mendukung penuh langkah Unmul, Damayanti menekankan bahwa inisiatif ini harus diawali dengan perencanaan yang matang dan berbasis kajian ilmiah.

“Damayanti mengatakan perlu ada kajian akademis, persiapan SDM tenaga dosen dan anggaran,” ujarnya dalam audiensi dengan pihak Unmul di Gedung E DPRD Kaltim, Senin 4 Agustus 2025.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pengembangan program studi kedokteran hewan di perguruan tinggi tidak cukup hanya mengandalkan semangat kelembagaan, tetapi harus disertai kesiapan fasilitas, laboratorium, dan kerja sama dengan institusi profesi.

Menurutnya, keberhasilan program ini akan sangat tergantung pada komitmen dan sinergi antarlembaga, termasuk dukungan dari pemerintah daerah dan pusat.

Menurutnya, keberadaan fakultas kedokteran hewan di Kalimantan Timur juga akan berdampak positif terhadap pengembangan sektor peternakan rakyat, pengendalian penyakit zoonosis, serta peningkatan kualitas layanan kesehatan hewan di wilayah yang selama ini cenderung belum merata.

Ia menilai bahwa aspek kesehatan hewan merupakan bagian penting dari ketahanan pangan dan perlindungan lingkungan.

Ia berharap Universitas Mulawarman mampu menjadi pelopor dalam membangun institusi pendidikan kedokteran hewan di kawasan timur Indonesia. Dengan pembukaan prodi tersebut, Damayanti meyakini akan ada lonjakan minat generasi muda untuk menekuni bidang veteriner, yang selama ini masih kurang diminati akibat keterbatasan pilihan studi di luar Pulau Jawa.

“Kita perlu SDM lokal yang memahami karakteristik wilayah dan potensi daerah,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Wilayah I Kalimantan Timur, Intan, menyoroti masih minimnya jumlah dokter hewan aktif yang tersebar di berbagai daerah di provinsi ini.

Ia menyebutkan bahwa saat ini terdapat 31 pusat kesehatan hewan (Puskeswan) di Kalimantan Timur, namun tidak semuanya memiliki dokter hewan yang menetap dan aktif melayani masyarakat.

Bahkan, dari total 148 kecamatan yang ada di provinsi ini, idealnya setiap kecamatan memiliki setidaknya satu dokter hewan. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa distribusi tenaga medis veteriner masih jauh dari ideal.

Hal ini menyebabkan penanganan penyakit ternak, vaksinasi, hingga layanan kesehatan satwa peliharaan menjadi tidak optimal.

Kondisi tersebut, menurut Intan, menguatkan urgensi pembentukan program studi kedokteran hewan di daerah.

Dengan adanya pendidikan dokter hewan yang berlokasi di Kalimantan Timur, ia meyakini akan tercipta sumber daya lokal yang siap terjun langsung ke lapangan dan mengisi kekosongan tenaga ahli yang selama ini menjadi persoalan klasik di sektor peternakan dan kesehatan hewan.

Related posts

Bamsoet: Sistem Demokrasi Indonesia akan di Kaji Ulang

Andi

298 Aspirasi Warga Disampaikan Fraksi PAN-Nasdem di Paripurna 28

Athirah

Komisi II DPRD Kaltim Minta Pembenaan BUMD 

Andi

Leave a Comment