Mau curhat, jangan buru buru ketika perasaan cemas melanda, banyak orang merasa perlu segera mencurahkan isi hati kepada teman terdekat. Keinginan ini memang wajar, tetapi sering kali keputusan untuk langsung bercerita tanpa mempertimbangkan keadaan justru dapat memperburuk situasi.
Psikolog Klinis Imelda Konghoiro mengingatkan kepada para anak muda bahwa jeda sebelum curhat sangatlah penting untuk menjaga stabilitas emosi dan efektivitas komunikasi.
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum terburu-buru mencurahkan isi hati. Sering kali kita ingin langsung cerita ke teman, pasangan, atau siapa pun yang mau mendengarkan.
“Kalau mau curhat, alangkah baiknya, kasih waktu jeda dulu,” ungkap Imelda melalui akun media sosial Instagram pribadinya.
Imelda mengungkapkan dua alasan utama mengapa jeda sangat diperlukan. Pertama, emosi yang belum stabil dapat membuat cerita yang disampaikan cenderung subjektif dan hanya didasari emosi negatif.
Hal ini tidak hanya berisiko memperburuk suasana hati pribadi, tetapi juga bisa memengaruhi orang lain menjadi negatif.
Kedua, tanpa ketenangan, obrolan yang disampaikan biasanya kurang fokus sehingga justru memicu overthinking atau kecemasan yang lebih besar. Ia menyarankan agar sebelum bercerita, seseorang sebaiknya mengambil waktu untuk menenangkan diri.
“Saya sarankan agar melakukan teknik relaksasi sederhana, journaling, atau aktivitas hobi yang bisa menenangkan,” pesannya.
Dengan begitu, emosi menjadi lebih stabil, dan cerita yang disampaikan kepada orang lain bisa lebih terarah.
Setelah kondisi lebih tenang, Imelda menyebutkan bahwa diskusi atau curhat dapat dilakukan dengan kepala dingin, sehingga tidak hanya membantu menyelesaikan masalah tetapi juga menjaga hubungan dengan orang yang diajak berbicara tetap positif dan konstruktif.
Pendekatan ini, lanjutnya, dapat membantu seseorang tidak hanya mengatasi kecemasan dengan cara yang lebih sehat tetapi juga menjaga keharmonisan komunikasi dalam hubungan sosial.
“Saat kita lebih tenang, orang lain pun akan lebih mudah memahami cerita kita dan memberikan masukan yang tepat,”urainya.
Senada diungkapkan Sukri mantan wasit nasional PSSI itu, bahwa tidak setiap masalah itu dapat diungkap kepada orang lain, karena belum tentu orang yang kamu anggap tempat curhat bisa menjaga. Hal ini harus dihindari lebih baik dibawah enjoy atau hiling, cara ini sedikit bisa hilang dan aman.
“Yang terpenting setiap ada masalah dibawah enjoy, atau bisa jalan-jalan yang dianggap dapat menghilangkan pikiran negatif,”pesan Sukri.
Selain itu, Sukri mengajak agar terhindar dari pikiran negatif, ia menyarankan agar melakukan olahraga, sekecil apa yang dilakukan akan banyak manfaatnya dan pikiran bisa lebah fresh.
“Jadi jangan banyak pikiran yang macam-macam tapi banyak berpikir yang positif untuk menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat,”tutupnya.